Jumat, 29 November 2013

Tanjakan. atau Turunan Cinta, (lapah Baduy part II)



“Selalu ada alasan untuk kembali.” Satu kalimat yang pernah terucap ketika aku meninggalkan Baduy beberapa bulan lalu. Kearifan, keindahan alam, juga mitos tentang Tanjakan cinta.

Jumat, 15 November 2013

Wajah TalangPadang dalam puisi



Kota Raja  masih  bercerita. Meski,
Singosari  tak lagi berjaya ,
aku Suka Negri  ini, Negri  Agung  penuh cerita.
Cerita asmara dalam Asrama,,  hatiku  Suka Merindu,  dalam doa  Sinar Harapan .
Cinta…. Ingat kah egkau. suatu masa tentang kita,
mendaki Gunung alip, dan. Menyusuri  hamparan  sawah, Banjar  Sari
Atau, sekedar memancing ikan di Bandongan.
Cinta,, ,,
Kali Bening  telah terlempar  dalam do’a Talang Sepuh,
Aku tak Suka Mandi,tak seharum Banjar Wangi.
Aku tak Suka rame, kenapa memaksaku menyaksikan  debus Sinar Banten,
Aku yakin engkau tak pikun.
Masih ingatkah engkau, Aku lebih Suka  Bandung, dan kejayaan  ,.
Biar,, biarkanlah,,  menyendiri  di Kebun Pisang, bertapa  di kebun kelapa  ,
Atau bersembunyi  Kampung Duren.,
Ah,, aku lelah menghadang Sinar  Petir  yang  membakar   penantianku.
Cinta.. terlalu mahal kah waktu untuk kita berjumpa.
Atau, sedemikian jahat kah sang waktu yang telah memisahkan kita.
menmendam sayang pada Kuburan cina
Cinta.. aku ingin mengulangi kisah kita,
Saat dingin Way bekha  tak mampu menembus kehangatan cinta kita.
Bahkan panasnya bakso Sony,. tak mampu menandingi . aku yakin mereka cemburu
Cinta.. melangkahlah bersamaku, menikmati Angin fajar, menyusuri semrawut pasar.
Tuk sekedar membeli deary di Intisari. Agar kenangan itu tetap tertulis.

sakitnya Semanda




“Tarmidzi… apa yang  bisa kamu lakukan, sebagai seorang suami.  Apa yang bisa kamu berikan untuk membahagiakanku. Mobil, Perhiasan, Emas, Kebun, sawah.   
“Tapi, mah..” aku coba membela diri.
“tapi, apa?, sudah jangan bicara. Aku muak dengan semua ini, dasar lelaki parasit”

Rabu, 13 November 2013

Rumah Budaya Nusantara Rumah dunia



Jum’at  08 november 2013,
Pagi  menjelang siang,
Sesampainya di kawasan Rumah Dunia, aku selalu mampir ke warung untuk menikmati segelas kopi,

Pulau kubur



minggu pagi,
Di posko wader mania, kopi panas yang tertuang digelas, hanya menyisakan endapan hitam, kertas kertas nasi harus terpojok ditempat sampah,

Kamis, 07 November 2013

mengenal kearifan 'BADUY' bareng Backpacker koprol



            Adzan subuh masih terngiang ditelingaku. Mentari, masih mengintip malu dibalik awan. Samar-samar cahayanya perlahan mengupas gelap subuh. Hanya kicauan burung kutilang yang terdengar, seolah mengabarkan, hawa diluar masih dingin.
            Bismillahirrohmanirrohim… ransel hitam aku gendong.