Sejuta rasa bahagia, memancar dari
lubuk hati. Lengkung senyum, terlepas dari bibir yang merindu
Selasa, 17 Desember 2013
Jumat, 29 November 2013
Tanjakan. atau Turunan Cinta, (lapah Baduy part II)
“Selalu ada alasan untuk kembali.” Satu kalimat yang pernah terucap
ketika aku meninggalkan Baduy beberapa bulan lalu. Kearifan, keindahan alam,
juga mitos tentang Tanjakan cinta.
Jumat, 15 November 2013
Wajah TalangPadang dalam puisi
Kota
Raja masih bercerita. Meski,
Singosari tak lagi berjaya ,
aku
Suka Negri ini, Negri Agung penuh
cerita.
Cerita
asmara dalam Asrama,, hatiku Suka Merindu, dalam doa
Sinar Harapan .
Cinta….
Ingat kah egkau. suatu masa tentang kita,
mendaki Gunung alip, dan. Menyusuri hamparan sawah, Banjar
Sari
Atau,
sekedar memancing ikan di Bandongan.
Cinta,,
,,
Kali
Bening telah terlempar dalam do’a Talang Sepuh,
Aku
tak Suka Mandi,tak seharum Banjar Wangi.
Aku
tak Suka rame, kenapa memaksaku menyaksikan
debus Sinar Banten,
Aku
yakin engkau tak pikun.
Masih
ingatkah engkau, Aku lebih Suka Bandung,
dan kejayaan ,.
Biar,,
biarkanlah,, menyendiri di Kebun Pisang, bertapa di kebun kelapa ,
Atau
bersembunyi Kampung Duren.,
Ah,,
aku lelah menghadang Sinar Petir yang
membakar penantianku.
Cinta..
terlalu mahal kah waktu untuk kita berjumpa.
Atau,
sedemikian jahat kah sang waktu yang telah memisahkan kita.
menmendam sayang pada Kuburan cina
menmendam sayang pada Kuburan cina
Cinta..
aku ingin mengulangi kisah kita,
Saat
dingin Way bekha tak mampu menembus
kehangatan cinta kita.
Bahkan
panasnya bakso Sony,. tak mampu menandingi . aku yakin mereka
cemburu
Cinta..
melangkahlah bersamaku, menikmati Angin fajar, menyusuri semrawut pasar.
Tuk
sekedar membeli deary di Intisari. Agar kenangan itu tetap tertulis.
sakitnya Semanda
“Tarmidzi… apa yang bisa kamu lakukan, sebagai seorang suami. Apa yang bisa kamu berikan untuk
membahagiakanku. Mobil, Perhiasan, Emas, Kebun, sawah. ”
“Tapi,
mah..” aku coba membela diri.
“tapi,
apa?, sudah jangan bicara. Aku muak dengan semua ini, dasar lelaki parasit”
Rabu, 13 November 2013
Rumah Budaya Nusantara Rumah dunia
Jum’at 08 november
2013,
Pagi menjelang siang,
Sesampainya di kawasan Rumah Dunia,
aku selalu mampir ke warung untuk menikmati segelas kopi,
Pulau kubur
minggu pagi,
Di posko wader mania, kopi panas yang tertuang
digelas, hanya menyisakan endapan hitam, kertas kertas nasi harus terpojok
ditempat sampah,
Kamis, 07 November 2013
mengenal kearifan 'BADUY' bareng Backpacker koprol
Adzan subuh masih terngiang
ditelingaku. Mentari, masih mengintip malu dibalik awan. Samar-samar cahayanya
perlahan mengupas gelap subuh. Hanya kicauan burung kutilang yang terdengar,
seolah mengabarkan, hawa diluar masih dingin.
Bismillahirrohmanirrohim… ransel
hitam aku gendong.
Langganan:
Postingan (Atom)